Sebenernya kecewa dengan diri saya kenapa sampai tahun ke empat saya mendapatkan hak memilih masih belum bisa juga saya pergunakan.
semenjak 2014 udangan untuk memilih telah disampaikan kerumah, cuma belum juga digunakan.
Sebenernya saya bukan seorang yang fanatik dengan hal politik, tapi mengikuti perkembangan politik dan berbagai isu yang terkait rupanya menarik juga.
Dulu (Pas SMA) sempat saya berpendapat kenapa saya harus memilih? pemimpin juga engga pernah ingat setelah nanti kepilih. Semakin kesini saya mulai paham betapa suara kita itu penting untuk menentukan hal yang besar. terkadang kita merasa satu suara kita tidak anak berharga jika dibandingkan ada 200 juta rakyat Indonesia. Pasti mikirnya "yang lain pasti milih dia kok, dan dia pasti menang". Sampai tahun ini aku masih punya pemikiran seperti itu. Empat tahun sudah, hak suaraku aku bungkam.
Menyesal? hmmmmm mungkin
kecewa iya, pasti. Karena pengen sekali rasanya menggunakan hak tersebut. Tapi apadaya mungkin sampai tahun ini pun aku masih belum bisa. Tapi aku selalu menghormati siapapun pemimpinnya nanti, dan pasti tetap kritis bukan sepenuhnya acuh.
Untuk para calon Presiden 2019, selamat berjuang. Jujur aku punya pilihan, karena salah satu dari calon adalah idola saya. Penggebrak politik Indonesia bahkan Dunia. Ku tahu Bapak tidak pernah lelah, semoga sehat selalu dan tetap semangat memikul amanah rakyat pak.
Buat pembaca blog ini, jangan di tiru ya. Masih menuju perbaikan diri supaya jadi warga negara yang baik ni. hehehe
"Jangan hanya menyalahkan pemimpin yang buruk, mulailah menjadi solusi, karena masih banyak orang baik di negeri ini yang diam". Menyuarakan lewat pemilu adalah salah satu caranya yang paling simple.
Semoga ditahun berikutnya, jika masih diberi kesempatan dan umur panjang untuk menggunakan hak pilih. saya akan gunakan hak saya untuk pertama kalinya. Amiin
No comments:
Post a Comment