Thursday, January 31, 2019

Lagu-Lagu Semangat ILC I - Akmil

11:06 AM 0
Dear,
Para Calon Pelatihan Bela Negara dan Kepemimpinan Akmil 

Silakan di hafalkan yak hehehe





MARS BISMA

Kami bisma leadership jaya.
Tunas insan satria muda.
Pengemban setia dasar negara.
Undang-undang dasar 45.

Satria muda tangguh perkasa.
Tulang punggung bangsa dan negara.
Pantang mundur di dalam cita-cita.
Kami bisma leadership jaya.

Dibawah bhineka tunggal ika.
Jiwa ragaku untuk selamanya.
Semangat yg selalu menyala.
Kami bisma leadership jaya.

Dibawah bhineka tunggal ika.
Jiwa ragaku untuk selamanya.
Semangat yg selalu menyala.
Demi kejayaan indonesia.



SEMERAH DARAH

Semerah darah sebening air mata
Itu semboyan kita majulah ayo maju
pantang menyerah sebelum kita menang

Ingatlah selalu akan tugas wajibmu
tetap insyaf dan sadar
Junjunglah selalu Almamater kita
KSE Tetap jaya

Siang kepanasan, kalau malam kedinginan
Belajar berlatih, terdengar perintah
Tak usah tawar - tawar
Cepat tanggap, laksanakan



TATAP MATA YANG TAJAM

Tatap mata yang tajam sikap penuh wibawa
Semangat berkobar didada didada
Berat sama dipikul ringan sama di jinjing
Patah tumbuh hilang berganti

Walau badan hancur lebur
Maju terus pantang mundur
Kesetiaan kami takan luntur
KSE perkasa, KSE ksatria
KSE jaya selamanya



MANTAPKAN HATI

Mantapkan hati tak perlu bimbang
 maju untuk berjuang
walau rintangan datang menghadang
 kse pantang mundur
Jangan tanyakan apa yg telah diberikan negara pada mu
Tapi tanyakan apa yang telah kau sumbangkan kepada bangsamu
Menjunjung baktimu jiwa dan ragamu demi bumi persada kita (bumi persada kita)
Pancasila jiwa satria,
 kse jaya tuk selamanya 


DI BAWAH LEMBAH TIDAR


Dibawah lembah tidar
Tepat kami di tempa
Kse selalu siap sedia

Acara hari ini selalu silih berganti
Kse selalu berseri seri
Dengarlah dengarlah sayup sayup
Suara merdu memecah malam
Jauhlah dari kampung menuju kata hari
Guna bakti pada ibu pertiwi

Angkat semangatmu,setiap waktu
Dengan sigap tidak kenal keluh kesah
Respek selalu,setiap saat
Sikap pun begitu pula
Kegiatan,harus terbukti kalau tidak push up setengah mati
Lalalala..

Indofood Leadership Camp I - Akmil Magelang

10:55 AM 0
"Baik untuk dikenang tapi engga untuk di ulang"
- anonim



Seenggaknya kata-kata itu yang selalu diucapkan para alumni pelatihan Bela Negara dan Kepemimpinan Penerima Beasiswa Karya Salemba Empat yang telah merasakan ditempa di Lembah Tidar itu. Menempa diri melampaui batas yang kami selama ini sulit lewati. Merasakan hal yang enak selama ini menjadi sebuah "momok" yang tidak terasa nikmat sama sekali. Disiplin tinggi, bukan untuk mengekang, tapi untuk menyadarkan kami, betapa berharganya hidup ini untuk bisa bermanfaat dan melakukan hal yang positif serta benar. Supaya keluar dari Lembah Tidar ini kami semua menjadi pribadi yang lebih baik dan benar-benar mencintai Bangsa ini seutuhnya serta siap menjadi generasi penerus Indonesia yang siap fisik serta mentalnya. (weleeh bahasane) wkwk


Cek Video : Video Pelatihan Akmil Magelang 6 - 12 Februari 2018


cuma aku pengen cerita singkat aja disini mungkin pengalaman-pengalaman unik selama Indofood Leadership Camp (ILC) I di Akmil ini yak, untuk materi dan bekal-bekal yang baik inshaallah bakalan aku tulis di artikel selanjutnya.

1. Pertama Kali naik Bus Akmil

Mungkin biasa sii bagi anak Akmil, cuma bagi kami ini hal yang mungkin jarang kami dapatkan, bahkan mungkin seumur hidup sekali. bukan hanya bisa naik yang bikin berkasan, tapi tau engga kalo selama kita naik bis ini dari Stasiun Tugu Yogyakarta sampe Akmil Magelang, engga ada yang namanya berhenti, lampu jalan berasa ijo semua wkwk. pokoknya ngegass terus bapak sopir TNI ini, kan berasa gimana gitu ya, jalan kaya punya sendiri, hihihi

2. Ketemu KSE Nusantara

Yaa biasa juga si kayaknya, soalnya kalo ikut Camp Pelatihan di KSE pasti ketemu. Cuma disini yang bikin berkesan, kita saling ketemu dengen penampilan yang agak beda gitu, yang cowo-cowo dengan kepala "cilok" nya, botak-botak semua wkwk. yang perempuan ya keliatan sangar-sangar, sok serius gitu pas pertama dikumpulin di akmil. Saat itu bener-bener hampir dari seluruh Nusantara, kurang dari Uncen Papua. Penerima KSE dari Aceh sampe Ambon dateng semua, dengan segala keunikan logat bahasa dan juga penampilannya, wah pokoknya bikin kagum si sama negeri ini.



3. Kolam Mensucikan Diri


Jadi ceritanya di hari pertama itu kita banyak di ajarin tentang kedisiplinan di Akmil. diajarin mulai dari salam, PBB, ngelipet baju, nata kamar, jemur pakaian, makan dsd. Pokoknya kegiatan rutin kita disana dari tidur sampe tidur lagi ada standarnya, engga boleh sembarangan. Karena di hari pertama kita banyak yang masih banyak yang engga sesuai standar disana akhirnya kita disebut banyak dosa, dan perlu disuciin dulu di kolam pensucian (lebih mirip genangan si bukan kolam). Akhrinya kita di rendem si kolam itu yang didalamnya banyak terdapat Spesies-spesies unik, mulai dari kodok bangkong, kodok ijo, kecebong, and friends wkwk.



4. Makan enak rasa engga enak (Kecuali Aku kayaknya)

Setiap yang udah merasakan akmil pasti ngerasain tu yang namanya makan disana, hmmmm gimana rasanya, makan sambil di ceramahin, di hitung, dan ada aja acaranya pas makan. disuruh ngangkat kursi, ngangkat tangan, nyumput di bawah meja gara-gara (pura-pura) gempa bumi. makanannya si 4 sehat cuma engga di kunyah, langsung masuk wkwk. Yang paling engga terlupakan pasti rasa "Bubur Tidar", makanan yang wajib dicoba kalau suatu saat kalian kesana yakk. 






5. Belajar Tentang Negara dan Juga Dunia Militer

Engga bisa dipungkiri dua presiden kita jebolan Militer, dan banyak jabatan-jabatan strategis juga di pemerintahan yang banyak mengambil dari purnawiraawan militer. Kenapa ya? kalo menurutku si alasannya, karena meraka putra-putri terbaik bangsa yang masa depannya bener-bener digunakan untuk menggembleng diri, sehingga keluar dari akmil bener-bener bisa berguna bagi Bangsa. Disini kita engga diperlakukan sama, agak beda karena fisik kita engga mungkin kuat, Beberapa materi dari Dosen di Akmil. banyak banget pengetahuan baru yang kita dapet, pengalaman-pengelaman perang, sistem pertahanan Nasional, Perjuangan Prajurit, dsb yang membuat saya pribadi terbuka wawasannya dengan hal-hal baru ini.





6. Tak pernah lelah di (Hukum)

Pas disana itu, pokoknya bersahabatlah dengan hukuman. mungkin hari-hari pertama kaya kerasa berat gitu dihukum disana, suruh push up, Plank, Gulung-gulung. Cuma lama-lama biasa aja siii, malah kadang-kadang lucu gitu kalo pas dihukum, pelatih sambil marah cuma bikin ketawa. Jadi ada satu pelatih kita itu yang kalo marah engga serem, cuma kosa-kata yang dia pake buat marah itu bikin ketawa. jadi tantangan kita dua kalo lagi dihukum sama beliau. pertama menahan hukumannya, yang kedua menahan ketawa, karena kalo ketawa pas di hukum di tambah lagi hukumannya wkwk.







7.  Bersahabat dengan Alam Lembah Tidar

Beberapa hari di Akmil, mulai terbiasa dengan suasanya Lembah Tidar yang cukup dingin kalo malem dan pagi karena sering berkabut. Teriakan teriakan taruna lari sambil bernyanyi juga sering banget terdengar. Termasuk juga orang-orangnya hehe. Karena sering banget kita itu jadi canggung kalo ketemu penduduk asli Akmil. mereka sangat rapi dan disiplin. dari mulai baris, jalan, lari dsb, sedangkan kita berantakan banget, cuma lama kelamaan kita pun bisa menyesuaikan itu semua, intinya adaptasi dengan lingkungan si, karena orang-orang disekitar begitu disiplinnya, kita pun makin hari juga ikut berdisiplin.



8. Lantangkan Suara Untuk Terus Bernyanyi

 Hobi banget dah, kalo pelatihan KSE itu pasti banyak nyanyinya wkwkwk, cuma di Akmil ini super banget, banyak track lagunya, mungkin sekitar 5 -7 lagu yang di ajarin ke kita, dan itu kita nyayiin terus setiap berpindah tempat, atau kadang-kadang untuk ngebakar semangat kita pas udah keliatan mulai loyo, asik sii, lucu. Sampe sekarang pun masih inget semua lagunya, next artikel bakalan aku kasihh deh liriknya wkwk



9. Survival (Teori)

Belajar hidup alala di Akmil, karena konon katanya, tentara itu kalo lagi Operasi Militer atau Perang, engga bisa makan enak kaya disini. Seadanya di alam ya di makan. Jadi disana kita dikenalin ni sama tumbuh-tumbuhan yang sekiranya ada di hutan, mana yang bisa di makan dan engga. Begitu juga hewan, dicontohin juga cara menyembelih ular hehehe, katanya di hutan si termasuk hewan yang banyak di temui. cuma butuh cukup mental buat ikutan ini yak, karena kalo liat kasian juga, dalam 5 menit ular berbisa hidup sudah di beleh, dikuliti, dan dibersihkan untuk siap di bakar.




10. Trip Keliling Akmil 

Sekitar satu minggu disana, cukup menambah jelajah kita di Akmil, jadi ada sesi-sesi tertentu kita selalu berpindah tempat, engga hanya di aula, tempat makan, tempat tidur, kadang-kadang materi di alam terbuka juga membuat kita tau ada tempat-termpat kaya gitu ternyata di Akmil hehe. Salah satu yang baru yaitu masuk Museum Akmil, jadi banyak tau pelajaran baru tentang sejarah Militer di Indonesia.


Thursday, January 17, 2019

Keluarga Cemara-ku


Adakah yang lebih berharga daripada Keluarga?
Sulit untuk diceritakan dan dikisahkan dalam tulisan ini, cuma gampang banget untuk dirasakan hehehe



Sebuah nikmat yang selalu aku syukuri menjadi bagian dari keluarga ini, banyak yang aku pelajari dari keluarga kecil ini. Mulai dari sewaktu aku kecil, dan tumbuh bersama sampai sekarang. Berbagai masalah yang ada, kami hadapi bersama, menguatkan bersama, dan sangat bersyukur masih diberikan kesempatan untuk terus bersama mereka hingga saat ini.
Semoga kita semua selalu diberikan perlindungan Allah bersama keluarga kita.

“kebanyakan orang bilang keluarga adalah harta yang paling berharga di dunia. Rumah yang memberi rasa aman dan bahagia. Dan aku setuju hal itu.”

18 Januari 2019
Keluarga Cemara-ku





Tuesday, January 1, 2019

Jejak Perjalanan 1 - Gunung Seminung dan Danau Ranau

11:14 PM 0

Melakukan pendakian gunung? Belum pernah kepikiran sebelumnya. Bagiku yang selama ini Cuma di dalem kebon tebu aja, engga pernah terlintas kalo bisa nyoba naik gunung, karena dulu mikirnya kalo naik gunung itu harus persiapan lalalala, mahal, susah, dsb. Ya gitulah pokoknya, kayak orang primitif kita itu di dalem kebon, hal-hal yang sebenernya biasa aja dilakuin anak seusia kita di luar bagi kita yang engga pernah kenal/deket dengan itu semua serasa aneh dan engga mungkin.

Sampai suatu hari sebut saja Bung James, beliau guru SMA saya yang emang sudah terkenal pecinta alam, mengajak kami beberapa pengurus SRC (OSIS) SMA untuk naik gunung, kita sebut dulu “Ekspedisi Badak Hutan” wkwk seru  juga pikirku pas ditawarin. Tapi, aku engga punya perlengkapan sama sekali, tas, sepatu, dan alat-alat lain untuk naik gunung engga ada, jadi pesimis, beli juga engga punya duit. Syukur Alhamdulillah Bung James serba ada, pokoknya semua perlengkapan pendakian dia punya dan lengkap, jadi tinggal pinjem ada, cukup modal baju ganti, mantel, senter, uang secukupnya, sama bekal makanan sudah bisa cuss wkwk. Tenda, ransel, nesting, dan temen-temennya itulah pokoknya udah ada di Bung James.

Pendakian pertama ini kami lakukan ber 5, awalnya si banyak yang mau ikut, Cuma beberapa fafifu dengan berbagai alasan, dan pada akhrinya kami ber 5 yang fix berangkat. Aku (Reza), Amri, Farid, Ariansyah, dan Bung James tentunya sebagai senior kami yang masih newbie soal pendakian. Malam sebelum berangkat keluar dari kebon tebu kita dapet briefing dulu mengenai barang-barang apa aja yang perlu dipersiapkan bersama. Amri, Farid, dan Ari yang rumahnya di ILP (Indo Lampung Perkasa) salah satu anak Perusahaan SGC nginep di rumahku di GPM (Gula Putih Mataram). Setelah semua siap dan bagi tugas yang membawa tenda, nesting serta perlengkapan lain kita pun segera beristirahat untuk perjalanan yang mungkin melelahkan keesokkan harinya.

Satu-satunya transportasi dari kebon tebu keluar Cuma ada angkot, jadi kita bersama naik angkot menuju Bandar Jaya, setelah itu menunggu bis ke arah Liwa. Ya mungkin sekalian tips buat temen-temen, kalo nunggu bis di pinggir jalan di Bandar Jaya itu banyak calo yak, sebenernya kita engga pake calo, kita berhentiin sendiri cuma pas bis berhenti calo itu langsung bilang ke kernet kalo ini dia yang cariin, akhrinya kena lebih mahal sedikit kita, kalo engga salah dapet harga 75k per orang, biasanya kata kernetnya Cuma 50K kalo engga salah. Yang lebih parah lagi, bis itu udah penuh. Jadi kita berdiri.

Perjalanan dari Bandar Jaya ke Danau Ranau kurang lebih 6 jam perjalanan darat, jadi bisa bayangin kita berdiri lumayan juga, sebenernya bisa ganti-gantian duduk, tapi kita itu cocwo dan duduk di belakang, kalo ada kursi kosong kita bisa duduk, tapi kalo ada perempuan naik lagi kita harus berdiri lagi. Nah mingkin sialnya, aku yang dari awal sampe akhir engga kebagian duduk, ya lumayan lah buat pemanasan wkwk. Sekitar sore habis ashar bis udah sepi, beruntung ternyata bis itu punya orang Ranau juga, jadi kami ditumpangi sampe lokasi karena sejalan. Hampir magrib itu kita baru sampe dilokasi.

Begitu sampe disana, kita langsung cari tempat makan, sambil tanya-tanya informasi penginapan, juru kunci gunung, dsb yang sekiranya bermanfaat buat perjalanan dan wawasan kita disini. Alhamdulillah kita dapet penginapan harga 70K permalem, dan itu kita isi ber 5 jadi hemat. Walaupun air susah, lampu remang-remang gpp sek penting asik wkwk. 

Habis dapet penginapan itu juga kita langsung menuju rumah juru kunci sebelum gelap, lupa nama bapaknya siapa, Cuma disitu kita dapet banyak nasihat dari bapaknya, sekaligus itu rumahnya sebenrnya jadi pos pendaftaran pendakian. Kata bapaknya biasanya pendaki pada nginep di rumah, gratis, paling ngasih uang makan aja nanti biar dimasakin sama istri buat makannya. Tapi kita udah terlanjur jadi kita putusin besok habis pendakian kita nginep disini. Kita ngobrol sampe larut dan banyak diceritain tentang gunung seminung, sejarahnya, mitos-mitos dan sebagainya. Ternyata Danau Ranau ini cukup terkenal juga dan bagus pemandangannya. Yang parah aku baru tau, karena selama ini kurang maen hehehe

Keesokan harinya pagi-pagi kita bersiap sehabis solat subuh, packing-barang-barang dan mencari sarapan. Mencari bekal untuk pendakian pertama kita, sembari menunggu kapal melintas ke seberang untuk menuju kaki gunung Seminung yang berada di seberang danau tempat kita menginap.
Setelah dapat perahu motor buat menyebrang kita langsung cuss menyebrang, semakin deg-degan untuk pendakian pertama ini, rasanya bener-bener pengen menyatu dengan alam, sejuk, asri, dan damai pokoknya suasana pagi itu. Setelah sampai di tepi danau, kita berdoa bersama sebelum memulai pendakian, setelah itu langsung cuss mangkat melangkah untuk pendakian dimulai dari kaki gunung Seminung ini. Awal-awal si agak gerimis, tapi tetep semangat pokoknya, bebrapa langkah napas mulai kerasa juga ya, sampai di selter satu pemandangan yang kita liat masih kebon kopi dan capek juga ternyata wkwk. Kebetulan hujan deres pas di selter satu jadi kita istirahat sejenak dulu, mencoba air minum seger langsung dari hujan wkwk pokok ee mbolang hahaha.

Setelah reda kita melanjutkan perjalanan lagi, ternyata selter 1 tadi masih diluar pintu rimba, tidak jauh emang dari tempat tadi, ketika masuk ke pintu rimba (perbatasan antara hutan alami dan perkebunan) mulai terasa hutannya, setelah dari tadi pemandangannya Cuma kebon kopi, pohon-pohon rindang dan kami menjelajah jalan setapak yang udah mulai ditumbuhi rumput. Maklum gunung ini belum terlalu rame, terakhir ada pendakian 3 bulan yang lalu kata pak juru kunci. Tapi tetep kita berusaha yakin untuk mencapai puncak walaupun sempet kepikiran macem-macem hasil ngobrol mistis-mistis sama bapak juru kunci semalem.

Terus melangkah mendaki Gunung Seminung, napas mulai stabil, Bung James bilang emang gitu biasanya kalo di awal ngos-ngosan, kalo udah dapet napasnya enak nanti. Ketemu bebrapa hewan baru yang lucu, namanya pacet, membuat kaos kaki kita penuh darah selama perjalanan, dan monyet juga yang masih banyak di Gunung itu. Hingga sampai mendekati puncak sekitar 4 jam perjalanan, jalan mulai susah, karena udah tertutup rumput ilalang, cuaca mulai tidak bersahabar atau bisa di sebut badai, pokoknya dingin banget dan perjuangan banget nyari jalannya, karena udah ketutup kabut dan rumputnya gembel-gembel. Akhrinya kita sampau juga di puncak, pokoknya ada tulisannya puncak seminung :D


Engga bisa nikmatin lama-lama karena pas badai, langsung kita bergegas bangun tenda. Buat tenda pertama kali di tengah badai, hampir aja tenda itu terbang, mana kita semua udah menggigil. Satu orang buat minuman hangat buat kita. Pokoknya nggigil banget, sampe geter-geter badannya kita, habis tenda jadi langsung masuk ke tenda dan ganti baju karena udah basah kuyup kena badai. Dobelan banyak banget biar engga dingin, Cuma tetep aja menggigil brrrr. Ditemani secangkir energen hangat kita bareng-bareng ngobrol didalem tenda sambil curhat-curhat pendakian tadi di dalem tenda sembari nunggu badai berlalu.

Engga kerasa kita ngobrol-ngobrol sambil nyemil, badai mulai reda. Kami coba keluar dan foto-foto sambil teriak-teriak engga jelas. Yang punya pacar juga buat video buat pacarnya pokoknya gitu lah, ndeso banget kita di pendakian awal ini wkwk. Sambil masak-masak sarden buat makan malem.
Sekitar jam 10 malem langit mulai cerah dan bintang-bintang keliatan bagus banget, untuk pertama kalinya dapet suasana kaya gini, subhanallah J indah banget, Cuma engga lama kemudian badai dateng lagi, akhirnya kita bermalem di tenda aja menikmati malem bersama di gunung Seminung sambil merenungkan beberapa hal, cerita ngalor ngidul, dsb.

Untuk pendakian pertama ini kita engga banyak dapet view dari atas gunung, karena emang sepanjang kita di puncak selalu badai sampai kita turun, Cuma sebentar Cuma itu indah banget pokoknya dapet view gunung pesagi, danau ranau, dan jajaran perumahan dengan lampu mengelilingi danau. Kereen pokoknya.

Keesokan harinya kita sarapan dan agak siang kita turun. Lebih santai dan lebih enjoy perjalanan si kalo pas turun. Sambil kita nyanyi-nyanyi karena sepi Cuma kita ber 5 digunung. Si farid malah lari-lari sama amri, aku juga ikut-ikutan deh turunnya lari-lari wkwk. Asik juga. Kalo bung james si tetap slow jalannya santaii..

Sampe di bawah kita langsung menuju rumah pak juru kunci, menginap semalam dan keesokan harinya langsung naik bis yang sama ketika berangkat untuk menuju kembali ke rumah J



Yang ingin tau lebih dengan Danau Ranau dan Gunung Seminung bisa cek:


Reza Adinata. Powered by Blogger.