Monday, December 30, 2019

20 Desember 2019

Sebuah langkah akhir yang tercapai. Mungkin engga bisa juga di ungkapkan gimana perjuangan dibalik hari ini, berapa orang baik yang membantu dalam proses dan juga berapa doa yang orang tua panjatkan biar anaknya lulus :D

Cuma mau ngucapin terimakasih buat semuanya, semoga lembaran masa kuliah yang begitu nano-nano jadi cerita perjalanan hidup yang engga bakal terlupakan. Mau semangatin buat semuanya yang lagi berjuang,




Pembimbing dan Penguji
#JalanSarjanaku

Buat kamu yang masih berjuang,
Jangan panik, nikmatin aja prosesnya,
Ada hal penting yang aku simpulkan dari perjalanku selama kuliah,
Bahwa kuliah itu untuk "BELAJAR" no more no less.

Diawal kuliah memang sempet berpikir apakah ini jalan yang benar,
banyak ketakutan yang aku hadapi,
saat itu orang tuaku berpesan "kamu sendiri yang memilih jalannya, mungkin ada maksud yang kamu belum tahu"
dari situ aku mulai memantapkan diri, bahwa aku ada disini mungkin bermimpi banyak, tapi aku yakin ada rencana yang lebih besar dari sang Pencipta kenapa aku disini.

Selalu berpegang teguh pada tugas kamu buat "BELAJAR"
kata "BELAJAR" yang aku maksud jangan cuma di artikan sempit untuk duduk dikelas mendengarkan ceramah, atau tugas-tugas kuliah semata.
Bukan juga untuk mencari "Pembenaran" karena kita telah merasa semakin dewasa dan terdidik.
Tapi "BELAJAR", Belajar untuk menerima, memberi, mengasah pola pikir, menambah wawasan, mengembangkan diri, dan segala hal. 
Ketika kamu bisa memaknainya lebih luas, kamu akan semakin iklas untuk menjalani dan menghadapi setiap rintangan yang ada. Semuanya adalah pelajaran yang Tuhan kasih buat kita.

Ada banyak memang temen kita yang disaat kita masih bingung menentukan masa depan, mereka udah juara lomba dimana-dimana, jadi mahasiswa berprestasi, bahkan membanggakan Indonesia.
Jangan minder, Terinspirasi boleh. Itu semua udah ada yang ngatur, kita juga boleh kok pengen kaya temen kita yang baik itu,
Tapi inget, engga semua orang punya jalan yang sama. Jangan cuma melihat hasilnya, 
Ingat juga, setiap kita punya lembar soal dalam hidup ini yang berbeda, banyak hal yang harus kita syukuri karena bisa menjawab masalah yang mungkin orang lain belum bisa melewatinya.

Ada pesan dari Cak Nun, Seseorang yang aku dengerin nasihatnya di Youtube ketika merasa penat.
Kuliahmu ngejer apa? banyak memang yang orientasinya masih sebatas kerja, karir, dsb yang ujung-ujungnya ekonomi. Sama kok aku juga pasti mempertimbangkan itu.
Cak nun bilang ada yang lebih besar, KEBAHAGIAAN HIDUP. Ketika kamu dapet kamu akan dapet semuanya
Tapi kalau cuma pengen dapetin uang, jabatan, kekuasaan kamu belum tentu bisa depetin hal penting itu.

Untuk kedua kalinya, aku percaya bahwa MIMPI itu nyata.
Pertama ketika SMA, dan ketika kuliah aku coba lagi untuk menulis mimpi-mimpi
Coba untuk menuliskan apapun yang menjadi keinginan atau harapan mu meskipun itu kecil, sepele, atau bahakan keliatan engga mungkin.
Tuhan selalu punya caranya sendiri untuk menjawabnya, doa dan usaha aja dulu. Hasil biar Beliau yang menentukan.

Buat temen-temen yang udah merasa kampus makin sepi, jangan menyerah. 
Temen-temen pasti bisa, jangan pernah bandingkan jalan yang sedang kita tempuh dengan yang lainnya. 
Buat cerita versi temen-temen sendiri.
Tetap berbahagialah, dan mensyukuri bahwa keadaan temen-temen yang mungkin kerasa kurang nyaman sekarang, banyak orang yang masih ada untuk membantu dan mendukung. Sekalipun sosok orang tua yang mengirimkan doa dari jauh.

:)

 





Tuesday, December 24, 2019

Roundtable Conference on Sustainable Palm Oil

Roundtable Conference (RT) yang ke 17 dari RSPO, engga nyangka bakalan bisa ikut acara ini. Melanjutkan dari cerita sebelumnya, RT 17 ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh RSPO sebagai bentuk sharing informasi dan progres dalam penerapan sustainable palm oil dari berbagai penjuru dunia, utamanya di negara-negara produsen maupun konsumen minyak sawit yang besar. Berbagai orang dari penjuru dunia hadir dalam acara tersebut, mulai dari individu, akademisi, pemerintah, perusahaan, NGO, dan investor. Kami menyempil sabagai peserta dalam acara itu hehe.

Keynote Speaker - CEO Olam

Apa aja si kegiatan yang kita ikutin di RT ini?
1. Preparatory session 1

Diskusi dengan pembicara setelah sesi
Pada sesi pertama ini membahas mengenai "natural process, technological Advancement, or both?" jadi banyak membahas mengenai seperti apa yang sebenarnya industri kelapa sawit saat ini harus ada. Apakah tetap natural seperti aslinya atau juga ada campurtangan teknologi masa kini yang kita bisa manfaatkan. Sebuah sesi sharing dan diskusi yang cukup membuka wawasan saya mengenai bagaimana industri kelapa sawit ini telah tumbuh di berbagai belahan dunia dan menciptakan banyak inovasi teknologi untuk menunjang pertumbuhannya.
Berbagai topik yang dibawakan oleh masing-masing pembicara diantaranya: bagaimana mengenalkan pekerja dengan teknologi dalam melakukan kegiatannya, menggunakan teknologi DNA dan blockchain dalam mewujudkan minyak kelapasawit yang traceable dari hulu hingga hilir, Aplikasi untuk membantu smallholder dalam memproduksi minyak kelapa sawt berkelanjutan dan mengelola kelompoknya, dan pengawasan udara untuk memantau lahan dengan pesawat/drone tanpa awak. sebuah insight yang sangat banyak saya dapatkan dalam sesi ini, bagaimana kita memandang suatu proses di lahan yang jauh dari jangkauan dan teknologi membantu memudahkan.

2. Preparatory session 2

Pembicara kece-kece dari berbagai latar belakang
Pada sesi kedua ini membahas diskusi dengan tema "You, Me, & Them: Championing Right" sebuah isu yang engga bisa di anggap sebelah mata pada industri pertanian. Dimana masalah hak petani ini sering kali diabaikan, karena jauh dari pengawasan dan cenderung petani juga jauh dari akses untuk mengetahui hak atau bahkan melaporkan kejadian-kejadian, menjadikan mereka sering kali tertindas dan diam. RSPO berkomitmen untuk mengutamakan hak pekerja yang terlibat dalam seluruh rantai pasok minyak kelapa sawit terutama para petani. Pembicara dari perusahaan-perusahaan dan NGO membahas mengenai bagaimana mereka selama ini memperjuangkan hak pekerja dan kedepannya apa yang bisa kita perbaiki bersama.
Isu mengenai pekerja di bawah umur, stunting pada anak atau keluarga para pekerja, dan fasilitas yang tidak layak menjadi isu menarik bagi saya. Ternyata masih banyak catatan kusam yang perlu kita perbaiki bersama, terlebih sebagai salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia dengan 2 juta lebih pekerja yang terlibat dalam rantai pasoknya.

3. Small Holders meet Investor

Kelompok Tani Indonesia bertemu dnegan pada Investor dari berbagai negara.
Pada sesi  ini saya menskip sesi preparatori karena membantu mbk Novi untuk mempersiapkan side event dari FORTASBI (Forum Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia) kalo yang belum tau silakan buka https://www.fortasbi.org/ . Saya juga baru tau ketika disana hehe, ternyata ada sebuah wadah bagi kelompok-kelompok tani di Indonesia yang memperjuangkan terwujudnya minyak kelapa sawit yang berkelanjutan. Forum pertemuan tersebut mempertemukan para kelompok tani dengan investor besar mulai dari perusahaan besar seperti Unilever, P&G, Loreal dst dan juga Investor individual yang memiliki komitmen besar membantu petani-petani kecil untuk tumbuh dan mewujudkan produksi minyak kelapa sawit secara berkelanjutan.
4. Opening Ceremony

Uhuy asik
Sebenernya bukan cuma konsep dari openingnya yang bikin menarik, tetapi Insight dari Direktur RSPO dan Keynote Speaker dari CEO Olam International.

Sangat insightfull bagi saya seorang mahasiswa bidang industri pertanian untuk melihat fakta-fakta dan tantangan industri kedepannya serta bagaimana Olam mencapai strategi dan targetnya untuk menjadi perusahaan bidang agroindustri yang sustaianable dan nomer 1 di dunia.
5. Smallholders Academy Launching

Launching Smallholders Academy by RSPO
Sebuah konsep baru dari RSPO dimana pada awalnya coba merubah industri minyak sawit dari pemangku kepantingan yang besar-besar yaitu perusahaan dan pemerintah, dan saat ini strategi tersebut mulai bergeser untuk mengedukasi juga petani-petani kecil dan juga konsumen. Akademi ini akan memberikan pelatihan dan materi mulai dari teori pembibitan, perawatan, dan pemanenan sawit secara berkelanjutan. Lalu pengolahan organisasi dan pendataan yang baik untuk menujang traceability dari produk yang mereka akan dapatkan nantinya.


Sebenarnya masih banyak lagi sesi dan kegiatan yang kita lakukan disana, mungkin ini hanya sebagian insigh yang berkesan dan penuh warna :)

Check this out:


Sebuat pengalaman yang tak terlupakan !

Monday, November 18, 2019

Asian Youth for Sustainable Palm Oil (ASYPO)

Tuhan selalu punya rencana terbaik buat hambanya. :)
Dari awal kuliah selalu punya mimpi untuk bisa mencoret list mimpi-mimpi sebelum menyelesaikan studi di kampus tercinta ini hehe, sempet panik karena sampe menjelang akhir kuliah masih ada beberapa mimpi yang belum tercapai, entah mungkin atau engga inshaallah bakal aku perjuangin sampe akhir walau mungkin engga sempurna dan sama seperti yang udah tertulis, tapi alhamdulillah sudah semuanya berprogres :)

Mau #sedikitcerita ni tentang pengalaman luar biasa kemaren yang jadi sebuah awal perjalananku untuk menjelajah lebih jauh lagi kemudian hari, aamiin. Dapet kesempatan buat ngewakilin pemuda Indonesia untuk jadi delegasi dalam Asian Youth for Sustainable Palm Oil (AYSPO) di Bangkok, Thailand. Untuk pertama kalinya dapet kesempaten untuk keluar negeri dan GRATIS pula. Alhamdulilllah banget pokoknya. 

Delegasi & Diaspora Indonesia
Untuk pertama kalinya Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), People Movement on Haze (PM Haze), dan GIZ Thailand menginisiasi program ini. dihadiri perwakilan 50 pemuda dari 6 negara (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, India, dan China) mendiskusikan berbagai isu terkait lingkungan dan semangat untuk mewujudkan kelapa sawit yang berkelanjutan. Kami mencoba mencari solusi bersama bagiamana kami (pemuda) dapat membantu dan menjadi motor penggerak terwujudnya minyak kelapa sawit yang berkelanjutan. Karena tidak dapat dipungkiri, bisnis bidang komoditas ini sangat seksi, permintaan dunia sangat tinggi, akan tetapi banyak cacatan merah didalamnya yang perlu kita perbaiki bersama.

Kami berkumpul bukan untuk menentang minyak kelapa  sawit, atau mencari siapa yang salah dalam isu-isu kerusakan lingkungan, kebakaran hutan, dsb yang telah terjadi dan merugikan banyak pihak. Kami disini menawarkan solusi, bagaimanapun minyak kelapa sawit yang paling ekonomis dan produktif dibandingkan minyak dari sumber lainnya seperti kedelai dan biji bunga matahari. Selain itu produk turunan dari minyak kelapa sawit juga digadang-gadang akan menjadi energi sekaligus bahan pangan masa depan.

Delegasi Indonesia
Ini kami delegai Indonesia dalam AYSPO, dari berbagai macam latarbelakang. Lima dari kami berangkat dari Indonesia, tiga mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Thailand, dan satu berangkat dari Malaysia. Ada yang sudah bekerja di berbagai sektor, ada yang menjadi aktivis lingkungan, dan ada yang menjadi mahasiswa. Walaupun kami belum pernah bertemu secara intensif dan berdiskusi tentang kelapa sawit ini sebelumnya, alhamdulillah kita punya visi yang sama. Gimana Indonesia dapat mewujudkan Bisnis Kelapa Sawit yang berkelanjutan dan tidak ada lagi pengrusakan lingkungan yang masif tanpa ada pihak yang mau bertanggungjawab.

Mikir solusi buat Indonesia

Grogi lur
Kami belajar banyak dari AYSPO ini, dan terutama merasa "tertampar" engga menyangka kami selama ini masih begitu egois untuk tidak melihat banyak fakta dibalik bisnis kelapa sawit. Indonesia-Malaysia adalah produsen yang mengusasai 90% pasar minyak kelapa sawit dunia. Di Indonesia sendiri lebih dari 2 juta penduduk terlibat dalam rantai pasok kelapa sawit, bukan angka yang kecil. Sudah saatnya kita membuka mata dan membantu mewujudkan apa yang "benar", Bisnis ini akan menjadi semakin besar di kemudian hari, akan makin banyak orang yang terlibat di dalamnya, akan makin banyak lahan baru yang di buka, akan banyak konsumen yang semakin tergantung pada minyak kelapa sawit ini. Maka dari itu aspek-aspek sosial, lingkungan, dan regulasi yang terkait didalamnya harus kita awasi bersama untuk terciptanya minyak kelapa sawit yang berkelanjutan, jangan sampai anak cucu kita nanti menikmati warisan buruk dari ke-egosian kita untuk acuh terhadap isu seperti ini.

Output dari kegiatan ini ada 2, yaitu gerakan bersama secara besar disetiap negara untuk bersama mewujudkan sustainability dalam berbagai sektor, khususnya kelapa sawit yang berkelanjutan dan dekalarasi bersama pemuda Asia di hadapan para petinggi perusahaan, NGO, dan pemerintah dalam agenda RT 17. Berikut ini deklarasi kami:



Ini dia teks deklarasi kami dihadapan para pemangku kepentingan minyak sawit dunia (Pemerintah, Bisnis, NGO, Financial sector, UN):

"For the first time, fifty young people from China, India, Indonesia, Malaysia, Singapore, and Thailand gathered in Bangkok for the inaugural Asian Youths for Sustainable Palm Oil Summit. The summit was co-organised by RSPO, PM Haze and GIZ Thailand and after nine hours of intense discussions and productive critical arguments, youths from diverse socio-cultural backgrounds joint hands to co-create their commitment towards a shared responsibility for making sustainable palm oil the norm. Here are their voices, listen to them, they are the future.

We represent 4 billion people in the region. We grew up in an era of extreme change. We have seen our homes once a place of warmth to be on fire now, our air that gives us breath to be coloured in grey haze and smog, our coastline where we have our livelihoods to be receding. And elsewhere in the world, we see glaciers melting, temperatures rising above the imaginable and typhoons destroying everything in its way. There is a need to act, now.

Lifestyle changes can make a difference. But is it really ENOUGH??
The key to achieving a sustainable future lies in economic transformation. And THIS economic transformation cannot happen without integrity. We ask of you (pause)  the businesses, to commit and deliver your environmental promises and to be transparent with your progress. Because it is vital for businesses to change first so that the rest of us can join in the wave of change. This (pause) long-term investment will encourage brand loyalty and economic benefit. It will unite consumers and businesses towards a common goal for a sustainable future. There is NO TIME to be ready, we just have to commit and grind through the challenges together.

With our numbers and the economics we represent, which constitute more than 50% of the global GDP, we believe that youth today have great power to offer. Our common values, ideas, and energy will be our drive. To support you, the youth of Asia promises you here today that:
We will integrate sustainability in and beyond our daily lives
We will keep ourselves informed of current affairs and effective solutions
We will work collaboratively through public platforms, therefore, amplifying our impacts
We pledge to keep ourselves, businesses, governments and NGOs accountable across countries for sustainable production and consumption of palm oil.

The youth have committed to this. And…you have no choice but to work together.
The shift towards sustainable palm oil is a win-win situation for all.

We believe…. that, not just us the youth, but all of us here today want to live in a future that is recognizable to us, one with abundant clean air to breathe, thriving forests and wildlife. There is no reason to accept anything less. This is the time for you, people of great power and influence within your circles lead this change. And we, the youth, the 4 billion in South Asia and Southeast Asia will be right behind you.

A better future is possible."

Asian Youth for Sustainable Palm Oil
:D





Friday, October 25, 2019

Perjuangan dapetin Tiket Dunia

Jumat, 25 Oktober 2019,
masih di sekretariat perisai diri UGM dan skripsi masih belum tersentuh lagi hehe. Sabar ya sayang, bentar aja lagi kok di nomer 2 in nya :D

Ada cerita seorang anak pelosok yang punya mimpi-mimpi yang dia tulis ketika lulus SMA. Menuliskan 11 mimpinya dalam selembar kertas dan menargetkan 5 tahun kedepan harus tercapai semua dan kalo bisa sebelum lulus kuliah. Mimpi-mimpi yang mungkin bisa di bilang mungkin aja tercapai, mungkin juga engga mungkin anak kaya dia bisa ngewujudinnya. Seolah lucu kalo ditanya alasannya kenapa kamu nulis mimpi itu dek? ya pengen aja, 18 tahun aku bertumbuh di plosok dan ketika ada kesempatan untuk belajar di luar aku pengen dapetin semua hal itu. Itu mimpiku, terserah orang mau bilang apa :)

Ya gitulah, mungkin itu yang menjadi penyemangat dia untuk berada disini sekarang. Disaat teman-temannya sudah pada lulus, dia masih belum sidang juga wkwk. Teman-teman, adik, ortu, dan semua orang selalu bertanya kapan, kan udah selesai skripsinya. sampai dia sudah lihai untuk menjawab berbagai jenis pertanyaan dengan pengalamannya wkwk. Karena didalam hatinya ada suatu hal ada yang lebih penting dari hanya sekadar lulus dan bergelar. "ini jalan sarjanaku :)".

Mungkin dapat dimaknai berbeda-beda, dan silakan saja. Satu hal yang menjadi idealisme aku yaitu, sudah panteskah dapet gelar? terus mau buat apa? Bukan gelar atau predikatnya yang saya kejar sejak awal disini, tapi mimpi. Urusan lulus itu sebagai salah satu step saya untuk meraih mimpi bukan tujuan. Jadi engga masalah gimanapun kondisinya mimpi nomer satu.  Banyak tindakan-tindakan engga popolis yang aku ambil di akhir perkuliahan ini, karena aku sadar masih ada mimpi yang harus aku coret sebelum deadline, ya maklum lah deadliner, jadi di akhir-akhir ini masih berusaha buat jadiin itu nyata malah tambah ngegas :D
Tiket Dunia

Ini dia yang aku sebut Tiket Dunia wkwk. Dari awak kuliah pengen banget punya ini buku, tapi baru sekarang bisa megang dan inshaallah soon bakal dipake hehe. Jadi mau cerita dikit gimana perjuangan buat dapetin ni buku yang menurutku sangat penuh perjuangan banget dan bikin deg-degan wkwk.

Dimulai dari sebuah BC an lomba esay dari RSPO melalui komunitas yang aku ikutin Youth in Sustainability. Sebuah keinginan untuk ikut muncul karena hadiahnya keluar negeri dan bisa ikut forum RT17 di Thailand. Nyoba deh iseng-iseng nulis essay, mulai nyicil ditengah-tengah revisian skripsi. Salah satu syaratnya juga bisa menunjukan paspor ketika juara nanti, mulai dari situ udah mulai prepare kali aja menang jadi mulai nyiapin berkas-berkas untuk buat paspor.

eh ternyata, dasar aku. Sampe h-2 essay engga ada perkembangan, baru sampe pendahuluan aja wkwk. yaudah deh dikebut 2 hari itu ngeriset lagi buat bahan tulisan. dan akhirnya kurang beberapa jam sebelum penutupan Essay bisa rampung dengan lembur semalaman dan bantuan dari transletor online wkwk. Gitu juga dengan paspor yang belum kebuat karena antrean di Jogja penuh terus hiks.

Sampai lah di hari pengumuman, engga nyangka banget aku lolos wkwk Alhamdulillah. Tapi langsung panik gara-gara belum punya paspor dan esok hari deadline mengumpulkan foto paspor. Langsung ngelobi panitia dan pokoknya engga mau tau malem itu juga langsung cek web kantor imigrasi sekitar jogja yang masih ada kuotanya untuk bisa buat paspor secepatnya. Dapat deh di Wonoshobo, di maps kurang lebih 2 jam perjalanan dari Jogja. Langsung daftar dan siapin berkas malam itu juga. Karena motorku udah butut, nyari pinjeman juga dan alhamdulillah dapet wkwk.

Pagi pukul 5 bangun, ibadah, dan langsung cus ngambil motor di tempat temennya saudara. Langsung siap-siap mandi dan cus. karena takut antrenya panjang dan engga selesai daftar dihari itu. Gaspol pokoknya dari jogja bareng saudara itu bermodalkan Google Maps. Menembus dinginnya kabut pagi, jalan yang berkelok-kelok, dan ngantuk karena biasanya pagi masih bisa rebahan. Akhirnya bisa sampe disana cukup 1,5 jam saja bung. Engga nyangka bisa secepet itu wkwk.

Ketika pendaftaran ternyata engga ribet kaya yang aku banyangin, cukup isi formulir, ngelengkapin berkas, dan foto. sekitar 1 jam disana alhamdulillah pendaftaran sudah selesai. Tapi, paspor ternyata engga bisa jadi hari itu juga, jadi harus menunggu 3 hari kerja. Jadi panik lagi dan coba ngontak panitia lagi kalau agak mundur untuk foto paspornya bagaimana sekiranya. Alhamdulillah ternyata dibolehin, senang banget pokoknya, rencana Allah itu emang de best lah. Selesai dari sana langsung kembali ke jogja dan menunggu sms konfirmasi untuk pengambilan paspor.

Rabu, 23 Oktober pukul 14.30 akhirnya dapet sms dari Imigrasi Wonosobo kalau paspor udah jadi dan bisa di ambil. Karena udah kesorean dan engga cukup waktu buat otewe dari jogja akhirnya aku putusin besok kesananya.

Keesokan harinya, langsung cus pagi-pagi juga pinjem motor temen dan sendirian. Karena cuma ngambil aja dan udah tau jalannya jadi pd aja bernagkat sendirian. Di magelang nemuin ada razia, alhamdulillah lolos dari razia. Sampi di Wonosobo ketemu lagi dan alhamdulillah lolos lagi. Akhirnya sampai di kantor imigrasi dan bisa ngambil. istirahat bentar di musholanya dan bersiaplagi langsung cus jogja.

Sempet kepikiran "tadi masih ada razia mau lewat sana apa gimana ya", karena tadi lolos jadi pd aja lah surat lengkap juga. ehhh ternyata pak polisi emang bener-bener pinter nyari kesalahan. Ada aja yang bisa dijadiin masalah. Aku engga terlalu paham pokoknya STNK engga ada capnya harunya pertahun di cap. Dalam hatiku "mana aku tau, dan engga penting benget urusan cap si" dalam situasi yang buru-buru karena ini motor pinjeman. Akhirnya di tilang deh dan aku manut aja lah, meles berdebat. Karena aku domisilis jogja aku minta di urus hari ini, karena harusnya jadwal sidangnya tanggal 3 Nov.

Oke bisa tapi harus menunggu sampai jam 11 siang, huhu 2 jam mau ngapain disini yak. Akhirnya muter-muter dulu kota Wonosobo, mampir ke alun-alun bentar dan oh iya kepengen makan mi ongklo lagi yang khas disini. Coba cari di gmaps ternyata ada deket dan makan lah disana dengan santuy sambil nunggu jam 11.

Seperti yang aku kira, urusan sama polisi itu engga pernah simple selalu berbelit dan muter-muter. hedehhh, kapan ya bisa perbaikin sistem? pengalaman dari dulu ngurus SIM, surat keterangan baik, dan tilang. Semuanya njelimett. sekitar setengah jam mutar-muter disana pertama disuruh bayar, udah bayar ternyata suruh fc bukti pembayaran lalalalalalaalalala, kenapa engga dari awal dikasih intruksi yang lengkap gitu, biar engga bolak balik -_-. Setelah semua perjuangan itu langsung tancap gas lagi dan back to Jogja dengan selamat. Alhamdulillah

Yeayy sudah dapat tiketnya, tinggal di pakai sebaik mungkin yak kedepannya, sering-sering kita jalan-jalan bareng lur :)


Papor

Monday, October 21, 2019

Santri Ngawiji Indonesia Gumregah

10:00 PM 0
"Santri Bersatu, Indonesia Bangkit"

Jadi santri?
Engga nyangka sekarang bener-bener melangkah sampe disini. Anak yang dari kecil terkenal nakalnya, bandel pol pokoknya. Engga mau ngaji kalau engga di bawain gebuk sama mamak :D. Tukang dolan, gak suka belajar, dulu sampe sering banget dibilangin, kalo sampe engga naik kelas, pokoknya pindah ke Pondok. (dulu sistem SMP-SMA ku kalo engga naik kelas harus pindah sekolah diluar, karena dulu sistemnye beasiswa full). Paradigma yang muncul dulu jangan sampe deh masuk pondok, makannya mempertahanin nilai jangan sampe ada yang di bawah standar.

Perlahan-lahan kehidupan mengajarkanku banyak hal yang engga aku sangka. Dikit demi sedikit aku didewasakan melalui pengalaman, orang yang aku kanal, dan juga kegagalan. Entah gimana sebenernya sekenario yang udah dibuat Tuhan, akan tetapi aku sangat bersyukur bisa ada dikondisi yang sekarang ini. Alhamdulillah.

Macak santri, tapi sek kosong isine
Kok bisa nyantri sekarang?
Jujur engga tau kenapa, kaya semuanya mengalir aja dan akhirnya sampe disini. Mungkin berawal dari kuliah ini, aku banyak ketemu dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, diskusi ngalor ngidul, dan dolan sana sini. Dari mereka aku banyak belajar, sebenernya aku itu masih banyak kurangnya dan masih banyak yang perlu di perbaiki. Maka dari itu perlahan-perlahan terus berusaha jadi pribadi yang lebih baik dan terus menerus belajar jadi baik. Mungkin kalo di cari-cari alesannya si ya karena sering bergaul sama temen-temen yang nyantri juga, terus ketularan dan pengen ngerasain yang namanya jadi santri itu gimana dan ngapain aja.

Walaupun jujur paradigma masa kecilku masih ada, tapi perlahan mulai sirna karena aku udah banyak kenal dengan santri. Mulai muncul keinginan mondok, cuma masih belum tau kemana dan harus dimulai dari mana, sampai suatu saat datang kesempatan dan momen yang aku kira pas untuk melangkah. Berawal dari temen UKM dan emang sering diskusi, akhirnya aku coba untuk tanya-tanya kalo mau mondok gimana caranya. Akhirnya jadi deh santri sekarang, dan dia yang menuntun kesana malah pindah. wkwkwk


Upacara Hari Santri Nasional 2019

Upacara Hari Santri Nasional 2019
Masih awal sebenernya buat ngaku-ngaku jadi santri, karena jujur mungkin sekarang baru pindah tidur ada disana. karena kalo bibandingkan ilmunya sama temen-temen yang udah ber tahun-tahun disana, masih negatif kayaknya ilmuku. Ngikutin materi dasar aja kewalahan, apa lagi yang sifatnya mikir kritis jauhh banget dah pokoknya. Hapalan apa lagi, huhuhu perlu usaha yang lebih ekstra pokoknya. Satu yang aku syukuri, engga ada satu pun yang merendahkan walaupun ilmu mereka lebih tinggi, tapi justru saling membaur dan ngebantuin gitu. Bersyukur banget dah, dipertemukan keluarga baru yang super baiknya.

Beberapa kegiatan di pondok udah aku jalanin, dan mulai tau pola dan keseharian santri Al-Munawwir Krapyak itu gimana, utamanya Komplek Arafah (K3). Asik menurutku, bener-bener aku ngerasain budaya yang beda banget, karena sebelumnya udah pernah ngerasain ngekos, ngontrak, nyekre, dan sekarang mondok. Semoga aja aku yang dapurane kaya gini ini bisa jadi lebih baik dengan berkumpul bareng mereka yang jauh lebih baik disini. Aamiin

Parade HSN di Krapyak
Prespektif baru?
Ya salah satu hal yang besar adalah ini. Gimana cara aku memandang sesuatu jadi lebih luas, dan prespektif itu lebih dinamis. Menahan diri untuk engga sembarangan berucap, bertindak, dan berasumsi. Karena dulu aku belum tau dan sekarang baru sedikit tahu, jadi semakin engga pantes untuk merasa punya ilmu dan benar segala-gelanya. Gimanapun, saya masih belajar dan kayaknya boleh ni kalo sampe akhir nanti masih pengen jadi santri terus :)
Mohon doanya ya biar konsisten terus. Aamiin

Thursday, October 17, 2019

UGM International Trail Run 2019

Lari, yahh kayaknya jadi hobi baruku :D
Semenjak semester lalu sebenernya udah penasaran sama salah satu kegiatan ini, biasanya si lebih keolahraga yang ribet-ribet kaya silat, bola, bulutangkis, basket, dsb. Cuma karena udah lama engga olahraga dan pengen gerak akhirnya cari deh kegiatan yang lebih simple. Akhirnya dapat ada komunitas lari untuk Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA RUNNER) namanya. Iseng-iseng coba gabung dan dibolehin, padahal masih mahasiswa tua yang belum lulus dan belum jadi kagama wkwk.

Beberapa kali ada event lari dan pengen ikut, ternyata ada aja kendalanya. Sampe kemarin baru kesampean event lari pertamaku di UGM International Trail Run 2019 dalam rangka Lustrum UGM ke 14. Jujur sama sekali engga tau prosedur apa-apa di event ini, cuma ada mas dan mbk KAGAMA RUNNER yang baik banget ngebantu mulai dari awal pendaftaran sampe di hari H. Pokoknya cuma modal nekad aja deh wkwk. Kalo soal fisik sih alhamdulillah masih sering gerak-gerak dikit hehe.

Sabtu, 12 Oktober 2019 kemarin waktunya ambil nomer dan totebag buat lari keesokan harinya. Langsung aja dateng dan ternyata cuma bawa KTP dan tanda tangan apaan gitu. Ya pokoknya terus dapet teotebag sama taneman gitulah. dan totebagnya lucu :D. Pengennya kemarin berangkat bareng senior UKM PD yang juga hobi lari dan ikut ini, tapi ternyata dia bareng istrinya berangkatnya, jadi ya mandiri deh akhrinya menuju wanagama nya. mana belum pernah kesana jadi bermodal gmaps aja :D.

Minggu, 13 oktober 2019 Akhirnya biar engge kebablasan aku nginep di Gelanggang bilang ke temen-temen minta dibangunin jam 3 pagi. Alhamdulillah jam 4 akhirnya masih sempet dibangunin, dasar kebo aku. Langsung mandi dan siap-siap pakai baju lari, shalat subuh dan cus berangkat. Sepanjang jalan berharap engga terlambat sampe di Wanagama, karena belum pernah kesana dan engga tau pagi hari ada kegiatan apa aja kalo event kaya gini.

Ternyata sampe disana sekirar pukul 5 pagi dan masih sepi disana wkwk. Tanpa tau harus ngapain dan bingung plus kebelt nyetor. Alhamdulillah ada pelari lain yang juga dateng jadi persiapannya ngikutin mereka apa aja yang harus dipersiapin. Ternyata aku lupa bawa cemiti buat masang nomer di baju, alhamdulillah juga mas-masnya ada yang bawa dan aku dikasih. Kalo dari penampilan si mas-masnya keliatan udah pro lari dan nomer larinya juga yang gede-gede bukan kayak aku yang baru 7K.

Karena kebelet akhrinya bisa nyetor dulu disana, uppss, bagaian ini gak usah detail-detail ya. intinya sampe nahan di ujung tanduk :D. Akhrinya aku menuju ke lokasi kumpul setelah lega, banyak pelari yang baru berdatangan, dan ternyata banyak tersedia makanan buat sarapan. Ada wedang secang, pisang rebus, kacang, dan jagung rebus. Wah karena udah pada keluar tadi, naga diperut menjerit-jerit minta asupan makan, dan mulailah melahap banyak makanan sembari menunggu pelari lainnya hehe.

Sekitar pukul setengah 6 pagi sudah mulai ramai dan kami diminta untuk mulai pemanasan. Untuk lari pertama kategori 21K dimulai pukul 6 pagi, Kategori 14K 6.30, dan 7K dimulai 6.45 pagi. Singkat cerita mulai lah kami berlari. Aku bilang ke Senior PD yang juga ikut buat bareng karena engga tau tracknya dan engga tau juga gimana prosedurnya, takut ngelaukin kesalahan-kesalahan gitu wkwk. Tapi ternyata beberapa jalak setelah lari mulai terbiasa dengan suasanya, dan mulai lari ngikutin napas jadi terpisah sama mas Harsa.

Ekspresi Newbie Ketika Lari
Ternyata tril run itu beda sama city run kaya biasanya yang aku liat. Tracknya bener-bener alam dan lebih kerasa di badan. Kalo city run terack lebih enak karena cenderung datar, kalo trail run seperti lagi doraemon, mendaki gunung lewati lembah dan sungai wkwk. Engga gunung juga si, cuma bener-bener naik turun, buat napas dan kaki lebih kerja keras. 4 Km pertama track masih cenderung landai bahkan menurun, jadi masih enak banget buat lari, sampe di rest point pertama tracck mulai jalur sungai yang agak engga memungkinkan buat lari bagi newbie kaya aku. jadi lebih banyak jalan dan hati-hari karena tracknya cukup berisiko.

Ngelewatin sungai, dinding sungai, nyebrang sungai, dan bebatuan sungai, asik banget si, berkesan banget buat pemula kaya aku. Habis track sungai ternyata luar biasa jalurnya, menanjak engga kira-kira pokoknya. Akhirnya aku banyak jalannya daripada larinya sampe nemu jalur landai lagi di 1 Km akhir.  Kaki rasanya berat banget nanjak kurang lebih 2 Km, dan napas yang udah mulai ngos-ngosan. Tapi semangat masih engga boleh nyerah dong, semangat sampe finish.

Sampe di jalur landai mulai lari lagi, karena udah deket dari finish, dan akhrinya Alhamdulillah finish lur. Seneng akhirnya debut pertama masih bisa finish, urutan 25 dari 200-an peserta di kategori 7K. not bad lahh :D. Habis lari kita foto-foto dengan tokoh-tokoh yang juga hadir diacara itu, ada pak Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah yang sekaligus Ketua KAGAMA), Pak Panut ( Rektor UGM), Dosen, dan banyak tokoh Alumni UGM yang udah keren-keren juga ikut. Tapi aku banyak engga kenalnya dan malu juga :D

Seruuuuu, semoga next time bisa lari lagi. Bisa jadi rutinitas juga ni seenggaknya sebulan atau dua bulan sekali ikut event kaya gini, biar selalu kejaga fisiknya dan mulai pola hidup sehat.

Newbie Finisher

Nyicil jadi KAGAMA


Bareng Pak Ganjar Pranowo

Bareng senior PD UGM (Mas Harsa)

Tetep Cah Gelanggang UGM everywhere

Bareng Pak Rektor sebelum ketemu di Wisudaan

Monday, September 23, 2019

Belajar jadi Trainer

Alhamdulillah dapet kesempatan belajar lagi,
Masih di tengah perjalanan skripsi yang belum terlihat ujungnya :D
Dapet kesempatan buat belajar hal baru lagi, yaitu jadi Trainner. Berawal dari bc-an informasi di group KSE, salah satu trainner kita di KSE lagi ada project di solo dan butuh bantuan 4 anak KSE untuk membantu jadi fasilitator Trainner.

Ketika liat info itu cuma baca aja, ehh engga taunya ketemu si Fiesha di GMC (Gadjah Mada Medical Center) lagi sama-sama berobat dan dia tanya. Ayo za ikutan, dan aku bilang iya aja tanpa liat-liat dulu situasi lagi habis sempro dan belum ngerjain revisian wkwk, dasar aku :D

Selang beberapa hari di invite sama aan di group dan mulai berkoordinasi untuk teknis di lapangan lewat group. ketika baca teknisnya, wow cukup terkejut, karena pesertanya sangat banyak lur 600 siswa SMK se Jawa tengah. Bikin deg-degan untuk aku yang paling selama ini sekitar 100 orang lah biasa handle dan itu paling acara kampus aja atau kse, dan jadi tantangan tersendiri selaku newbie di bidang trainner ini kaya gini.

Kita ber lima (Reza-Aan-Fiesha-Evinda-Angel) berangkat dari Jogja lewat stasiun tunggu naik pramex, belum berangkat aja udah drama wkwk, jadi kereta seharusnya berangkat jam 16.05 kami datengnya pada mepet dong wkwk, sampe pukul 16.00 Angel belum sampe juga dan di detik-detik akhir baru kelihatan batang hidungnya, berlarian kaya dikejar guguk :D.

Dengan segala kelucuan sebelum berangkat itu akhirnya aku bisa naik kereta lokal PRAMEX untuk pertama kalinya wkwk. Angel mulai bercerita ke-engga jelasan sore itu. Jadi dia buru-buru dan motornya ditinggal di pinggir jalan gitu aja wkwk, mulai dah panik telp orang sana sini buat mindahin motornya wkwk

Sesampainya di Solo kita langsung menuju penginapan, dan wow sangat bagus sekali penginapannya, dan terkesan old gitu. Banyak barang-barang unik, antik, dan cantik cieee. Karena tim lain sedang survey lokasi kita jadi punya waktu luang untuk sekadar menikmati kuliner solo sejanak. Dipinggir jalan pesen nasi goreng dan dimulailah sesi curhat tentang cinta yang engga bermutu banget wkwk, dasar kita :D

Sampai sekitar jam 10 akhirnya setelah puas curcol kita kembali ke penginapan, dan memulai briefing terkait teknis besok dengan mas Azam sebagai master trainner. Malam itu kita semua triak-triak dan salaing bercanda karena latihan games dan cerita-cerita banyak hal bersama tim HR Innovate lainnya.
Tim HR Innovate
Inilah tim HR Innovate kemarin yang ngasih pengalaman luar biasa ke Reza, yang paling engga terlupakan, ketika bareng mereka engga pernah berhenti ngakak, ada aja bahan buat becandaanya :D
Betapa beruntungnya aku bisa bertemu mereka :)

Langsung aja untuk kegiatan kita ngapain aja dan suasananya gimana, tonton video di bawah ini ya :)


Bonus yang terakhir ketika pulang, dengan letih masih aja becandaan sama mereka. Sekalian dapet foto barang mbk-mbk cantik di kereta.
Bonus foto sama mbk-mbk di kereta
Terimakasih udah menagajarkan banyak hal ke Reza,
Satu yang aku suka dalam proses ini, aku ketemu anak-anak SMK yang berjumlah 600 dan aku selalu ngebayangin mereka kaya adikku sendiri yang umurnya juga kurang lebih sama. Semoga kalian dapet banyak pelajaran dari sesi kemarin ya,
Jadi inget momen SMA dulu yang suka nakal, tapi yakinlah nakalnya kalian di SMA beberapa tahun kedapan akan jadi cerita yang engga terlupakan bahkan jadi pijakan untuk suatu hal yang lebih besar.

An Officer

Become an officer?
Sedikit cerita pengalaman pertama jadi officer camp KSE. Setelah penat magang selama 4 bulan ditambah deadline skripsi yang terus membayangi cieelah, enggs segitunya juga si, biasa aja sebenernya wkwk. Intinya habis pulang magang dan masa-masa mau ketemu dosen susah karena masih pada ada urusan lain. Ada sebuah tawaran dari yayasan untuk membantu di Camp PGN Leadership & Innovation Camp, tanpa pikir panjang langsung bilang siap. Karena ketika itu mikirnya sudah banyak yang KSE kasih buat aku, dan kapanpun KSE memanggil, engga ada kata mundur, siap pokoknya (kalo ada yang mendesak ya masih pikir-pikir si :D)

Pengalaman dari camp-camp sebelumnya dan kegiatan di KSE aku anggep jadi modal yang cukup lah, tanpa tau akan gimana nanti. sek penting wani wkwk. 

Ekspresi agak serius

Muka yang engga bisa serius
Kurang lebih cuma dua ekspresi itu yang bisa mucul selama di camp. Kesan yang biasanya officer selalu galak dan marah-marah, maap agak aku kesampingkan yak. Karena sudah bawaannya gini, engga bisa dipake marah mukannya, pengennya ketawa dan bahagia terus wkwk.

Selama proses jadi officer itu banyak banget hal yang aku pelajari, karena selama ini selalu jadi peserta dan banyak mengeluh ketika dapat kegiatan-kegiatan kaya gini. Baru ngerasain ternyata jadi orang di balik layar rasanya bisa 3x lipat wkwk. Makanya aku salut sama beliau-beliau PIC, dan orang-orang dari yayasan yang selalu kasih kita yang terbaik dalam segala hal. Betapa beruntungnya kita punya orang-orang baik kaya mereka, ululuuu :D

Nusantara dress code :)
Salah satu yang unik dari camp ini yaitu untuk pertama  kalinya, ada dresscode pakaian daerah. Mungkin keinginan dari para Founder dan Donatur untuk mengurangi isu sara yang makin panas akhir-akhir ini dan menegasan bahwa KSE siap jadi garda terdepan NKRI. asiiaappp

Suasananya jadi berbeda dan unik banget, makin bersyukur sama hidup ini yang kasih banyak banget keunikan yang bisa kita nikmatin bareng. Kapan lagi bisa kumpul dari Aceh sampe Papua dan lucu-lucu kaya mereka gini :D . Sebuah momen yang paling aku suka ketika camp kemarin. Kalo kata Panji komika itu, salah satu cara kita mencintai indonesia itu dengan mengesampingkan perbedaan dan mensyukuri keunikan masing-masing dari kita Indonesia. 
Adegan penceburan

Sengaja cebur-ceburan
Memaksimalkan fasilitas hotel, wkwk karena ada kolam renang dan sayang kalo engga dipake. Jadi kita maksimakan hari terakhir untuk berenang bareng, dengan diawali drama hp yang bikin ngakak :D sampe kita para officer engga bisa berhenti ketawa di pinggi kolam, sampe pas dihukum digodain sama penguni hotel lainnya yang bikin ngakak abiss :D. Al hasil kita mandi dengan rapih, batik dan celana bahan okay.
Thanks mbk Della dan mbk Parni untuk kesempatannya

Wedyan club (Reza-Habibah-Desmon-Rizka-Hansfi)
Foto diatas adalah ekspresi yang rada gila, sebelum kegilaan setelahnya muncul, yaitu drama di kreta wkwk.
terimakasih semuanya udah ngajarin Reza suatu hal yang baru lagi.

Bersua Lagi Dengan Alam - Gunung Prau

Akhirnya setalah kurang lebih 2 tahun berkutat dengan kegiatan-kegiatan yang menyibukkan, dapet kesempatan lagi buat menyapa alam. Entah mungkin karena udah kadung jatuh cinta sama yang namanya naik gunung, jadi pengen rasanya setelah sekian lama engga naik untuk mainlagi menyapa asrinya alam, dan udara sejuk dipuncak.

Sebuah kesempatan yang bener-bener pas ditengah penatnya nyekripsi wkwk, jadi butuh lah penyegaran dengan harapan setelah itu bisa makin ngegas ngerjain skripsinya. hehe

Jadi kemarin kami mendaki Gunung Prau, di daerah Wonosobo, sedikit cerita kenapa kita bisa bareng-bareng naik kesana. Jadi kami ( Reza, Jay, Ina, Tika, Zyan) ini temen KKN, terus beberapa momen sebelumnya kita sering ketemu pas menghadiri sidang temen-temen kkn kita, terus tersiratlah wacana untuk naik gunung bareng. Singkat cerita Zyan akhirnya ngajakin kita buat naik, langsung tanpa pikir panjang, walalupun deadline banyak langsung aku terima tawarannya. wkwk

Setelah berembuk dan sepakat untuk naik, eh ternyata ada suatu kendala yang membuat kita harus menunda satu minggu untuk bisa berangkat. Biasalah mahasiswa wkwk kadang ada wacananya.

Singkat cerita kita berangkat dari jogja rencananya jam 1 siang setelah solat Jumat, tetapi ternyata Jay di telp akademik fakultas karena suatu hal, jadinya kita berangkat setelah ashar. Perjalanan dari UGM ke base camp sekitar 4 jam, jalannya lumayan sangat menantang, kebetulan aku boncengan sama atika dan beberapa kali motor kita engga kuat nanjak wkwk sampe akhirnya tukeran motor sama Zyan.

Sesampainya di base camp sekitar jam 8an, kita langsung bersiap-siap dan sholat isya sekalian. Ada kesan yang berbeda di base camp kali ini, oh iya kita naik lewat jalur Wates, yang katanya pemandu kita (jay) lebih sepi dan landai tracknya. Di base camp ini kita di briefing, dan mas-masnya sangat ramah sekali. Berbeda dari pengalaman sebelumnya biasanya petugas base camp sekadar mendata, dan memberi wejangan singkat, tapi kali ini benar-benar diberi materi dan arahan yang menurutku penting buat pendaki pemula kaya aku yang cuma asal-asalan naik.

Buat kalian yang mau naik Prau ada peraturan yang harus di taati ya. Pertama satu orang harus bawa satu sleeping bag, lalu engga boleh bawa tissu basah, dan ya lainnya si sama kaya peraturan mendaki lainnya, tentang sampah dsb.

Kita memulai perjalanan sekitar pukul 9 malam, cukup ngos-ngosan di awal karena emang udah lama engga naik gunung wkwk, terasa berat bangett jadi untuk sampe pos 1 jalan sekitar 40 menit melewati perkampungan dan perkebunan warga.

Pos 1 alhamdulillah ada air dan kita bisa istirahat agak lama disana, utnuk jalan ke pos 2 itu sudah mulai pintu rimba, jalurnya si udah jelas banget dan sepanjang jalan ada pipa air, jadi enak banget buat para pendaki. pos 2 dan pos 3 masih berada di dalam hutan, setelah pos 3 temen-temen akan berjalan di pinggir bukit yang terbuka dan bisa melihat pemandangan yang baguss banget. Malem itu bulan bersinar terang jadi kita berasa berjalan ditemani bulan ciee,

sekitar pukul 2 pagi kita baru sampai di puncak dan langsung mendirikan tenda. berharap bisa tidur sebentar dan besok melihat sun rise hehehe.
Ternyata wooww juga pemandangannya, baru pertama setelah sekian kali naik gunung dapet melihat sunrise cuy wkwk walaupun engga sempet moto pas terbit karena masih dingin banget, yang di foto yang udah agak tinggi hehe.

dan ini foto-foto kami  ketika di puncak :D

Bahagia #1

Action #1

Sumringah #1


Mesem #1

Riya #1

Reza -Zyan-Jay-Ina-Atika

Sun rise?

Setelah puas foto-foto dan menikmati puncak, kita masak banyak bangett, maklum mungkin karena naik bareng cewe jadi kreasinya banyak banget. masak mi, nasi, bakwan, dan jajanan segabrek. sampe kenyang bangett. alhamdulillah

Sekitar pukul 11 siang kita baru mulai beres-beres dan turun. Kali ini lewat jalur yang berbeda, jalur sebelah dari jalur wates (lupa namanya) wkwk. jalur ini lebih terjal banget, kita ketemu beberapa pendaki dan ngeliatnya kasian bangett, karena dari awal sampe puncak tracking terus, engga ada landainya. wkkw

Ada goanya juga di jalur ini, dan ngelewatin kebun warga yang jauhh banget. Akhirnya sekitar pukul 2 kita sampai di kampung, sempet rest dulu untuk nikmatin view yang indah banget disana. dan samapi di basecamp sekitar jam 3 sore. Pemuda disana baik banget, niatnya kita mau ojek untuk ke basecamp wates, ternyata malah di gratisin, dianter pake motor ninja lagi wkwk

Wasique lah pokoknya, sempai di basecamp wates kita rest sebentar sampe jam 4 lalu lenjut perjalanan pulang. dan engga lupa mampir kulineran makanan khas daerah sana. yaitu mi ongklok.

Mi ongklok
Setelah itu kita cuss kembali ke jogja, dan sampai dengan selamat sekitar pukul 8 malem. Alhamdulillah
Semoga diberi kesempatan lagi untuk menikmati karunia-Mu aamiin.
Reza Adinata. Powered by Blogger.