Sunday, September 30, 2018

Pelatihan Softskill Penerima Beasiswa UGM

Jadi salah satu penerima beasiswa merupakan hal yang sangat aku syukuri. Dulu waktu awal-awal kuliah sempet nulis 11 mimpi yang pengen aku raih sebelum lulus, salah satunya pengen dapat beasiswa di kampus dan kalo bisa harapannya engga ngebebani orang tua sama sekali pas kuliah (alias orang tua engga perlu keluar uang) hehehe, mungkin temen-temen juga punya harapan yang sama, aku mau coba sedikit cerita pengalaman pelatihan kemarin yang harapannya dapat bermanfaat juga buat temen-temen yang ngebacanya.

28-29 September kemarin, Direktorat Kemahasiswaan UGM ngadain yang namanya pelatihan softskill bagi mahasiswa penerima beasiswa di UGM. Awalnya ketika tau informasi pendaftaran ini, aku langsung tertarik soalnya biasanya kalo Ditmawa ngadain kegiatan kaya gini pasti di tempat yang bagus, makan enak, dan yang engga kalah penting selalu ada pengalaman dan pengetahuan baru yang bisa di jadiin oleh-oleh hehe. Maklum aku udah beberapa kali ikut kegiatan pelatihan bareng ditmawa mulai dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan kegiatan lainnya jadi sedikit hafal lah gimana Ditmawa UGM kalo ngadain kegiatan.

 Foto bersama Bapak Suharyadi (Direktur Kemahasiswaan UGM)
Pelatihan kali ini diadakan di Sambi Resort, Kaliurang. Peserta di kegiatan kemarin semua penerima beasiswa di UGM, campur aduk mulai dari angkatan muda sampe tua, asalnya macem-macem, ada yang penerima Beasiswa Bidikmisi, BCA, RZIS, VDMI, KSE, dan banyak lagi pokoknya yang engga bisa disebutin satu-satu. Akui juga baru tau kalo ternyata Beasiswa di UGM itu banyak banget, kata bapak Ditmawa sekitar 84 lembaga yang bekerjasama sama UGM, dari total mahasiswa ugm yang buanyak, baru sekitar 21% yang dapat beasiswa. Jadi kalo kata Ditmawa UGM masih butuh banyak donatur untuk ngemabtu mahasiswanya yang kesulitan dalam hal keuangan saat kuliah. Jadi kalo kamu mahasiswa UGM dan ada masalah soal UKT atau biaya kuliah jangan ragu-ragu ya buat dateng ke Direktorat Kemahasiswaan dan menceritakan keluh kesahmu. Inshaalah Bapak/ibu disana baik-baik dan siap membantu temen-temen.

Oh iya, lupa kasih tau. Aku penerima beasiswa Karya Salemba Empat disingkat KSE, yaa udah tahun ke tiga sihh menerima beasiswa ini. Alhamdullillah banget bisa meringankan orang tua sedikit hehehe. Kalo mau tau lebih tentang KSE bisa cek di webnya ya www.kse.or.id

Kegiatan kemaring kurang lebih kalo di rangkum ada lima kegiatan inti yaitu; Kegiatan Sharing Alumni UGM yang dibawakan oleh mbk Puji Penerima beasiswa Bidikmisi S1 sekaligus S2 LPDP di Groningen University Belanda, Membangun jejaring dari kantor Alumni UGM kita banyak diajarkan bagaimana menjaga relasi dengan siapapun, Materi Pak jagal sofskill yang dibutuhkan mahasiswa sekarang, Materi Pak sentot bersyukur atas beasiswa, dan Outbond.

Hal-hal yang aku dapet disana dan perlu di renungkan ada beberapa nihh, mungkinbisa jadi renungan temen-temen juga: 
1.  Perjuangan setiap orang pasti berbeda, hargailah dan jangan bandingkan. Selalu beri yang terbaik untuk perjuangan yang sedang kamu perjuangkan
2. Membangun jejaring memang mudah, menjaganya yang susah. Seringkali kita menghubungi hanya kalau butuh.
4. Jika kita dapat membantu orang lain, kenapa kita harus egois untuk besikap acuh. Hidup ini terlalu indah untuk kamu nikmati sendiri.
5. “Bersama satu kesulitan disitu pasti terdapat dua kemudahan” 
6.  Saat kamu bukan siapa-siapa perkataan bijakmu dianggap sebagai kentut, saat kamu menjadi orang kaya dan penting kentutmu menjadi perkataan yang bijak dan menginspirasi
7. We don’t need SUPER-MAN but we need SUPER-TEAM
8. Bersyukur inshaallah akan ditambah nikmatmu, dan janganlah ingkar
9. Tanggung jawabmu sebagai penerima beasiswa sudah sampai mana amanah itu kamu jaga? Meski pemberi beasiswa tidak mengharapkan apapun dari kalian, tapi ingat itu amanah yang juga kamu harus pertanggung jawabkan, jangan egois untuk menikmatinya sendiri
10. Orang tua kalian pasti bangga pada kalian, apa lagi kalian Penerima beasiswa dari UGM. Sudahkah kalian membahagiakannya? 

 Jangan lupa, kelak ketika kalian sudah lulus, mapan, dan sukses. Adik-adik kalian masih banyak yang mambutuhkan bantuan seperti kalian. Bantulah walau hanya doa, tidak melulu dalam bentuk finansial.

Mungkin banyak hal yang sangat menginspirasi saya dan jadi renungan kala itu. 10 hal diatas rasanya yang paling terekam di otak karena unik hehehe
Semoga bermanfaat yaa 

Semangat yang lagi memburu beasiswa, ingat “rejeki engga bakal ketuker walau hanya sesuap nasi, Tuhan sudah punya rencana TERBAIKNYA” jadi terus berusaha ya, urusan hasil mah biar Allah  yang menentukan.

Thursday, September 27, 2018

Mahasiswa Penerima Beasiswa Indofood Gelar Semnas Peran Pemuda Sambut Revolusi Industri 4.0 di Unpad

Mahasiswa penerima Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA) menyelenggarakan seminar nasional bertajuk "Peran Pemuda dalam Mendukung Ketahanan Nasional Era of Things Menyambut Revolusi Industri 4.0" di Graha Sanusi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Sabtu (22/9/2018).

Seminar nasional atau Semnas yang melibatkan sejumlah mahasiswa dari 31 Perguruan Tinggi Negeri yang tergabung dalam Paguyuban BISMA Nusantara itu dibuka oleh Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, Wawan Hermawan yang secara simbolis membunyikan angklung.

Saat pembukaan tersebut hadir pula CSR Manager PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Patricia Lamidin; Ketua Dewan Pembina Yayasan Karya Salemba Empat (KSE), Mirza Adityaswara; dan dua keynote speaker, Kepala Bidang Perindustrian Teknologi Industri Kementerian Perindustrian RI, Bambang Riznanto; dan Direktur Jendral Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi RI, Ir Ismail.

Ketua Pelaksana, Risqi Kelvin Kusnandar mengatakan seminar nasional tersebut merupakan wujud nyata mahasiswa penerima beasiswa Indofood untuk mengaplikasikan ilmu yang diterimanya dari pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan sebelumnya.

"Sebagai penerima BISMA, selain beasiswa pendidikan, kami juga mengikuti empat tahap pelatihan-pelatihan softskill," ujar Risqi Kelvin Kusnandar, Ketua Pelaksana Semnas dalam sambutannya di Graha Sanusi Unpad Bandung, Sabtu (22/9/2018).

Adapun pengambilan tema Revolusi Industri 4.0 dan satu di antara komponen utama yaitu Internet of Things (IoT), menurut Risqi karena pada era kedua hal tersbeut tengah memperngaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk peluang dan tantangannya.

Untuk itu Risqi mengingatkan para generasi muda sebagai pengguna terbesar IoT di Indonesia, perlu menambah wawasan, memahami dan mendalami IoT, sehingga dapat berperan aktif memanfaatkan teknologi berbasis IoT tersebut untuk mendukung ketahanan nasional.

Dalam Semnas tersebut, Ketua Pembina Yayasan KSE sekaligus Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara menyampaikan Keynote Speech dengan topik Peran Bank Indonesia pada digital ekonomi.


Selain itu, Semnas tersebut juga menghadirkan pembicara yang di antaranya;  Andry Wiryanto, Vice President Engineering and Technology PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari;  Andri Rahmadhani, dari Embedded Engineer of Bukalapak; dan Cania Citta Irlanie, dari Content Creator dan Youtuber atau Vlogger GEOLIVE ID.


Melalui Semnas yang menghadirkan pemateri berpengalaman tersebut, Direktur Pendidikan dan Kemahasiswaan Unpad, Wawan Hermawan mengaku sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa BISMA dan mengapresiasi pihak manajemen Indofood serta Yayasan KSE yang telah mendukung baik secara moril serta materil.

Untuk diketahui Program Bisma merupakan program pemberian beasiswa hasil kerjasama PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) dan Yayasan Karya Salemba Empat (KSE), yang telah berlangsung sejak 2008.

Tidak hanya memberikan dana pendidikan, program BISMA pun terintegrasi dengan pelatihan-pelatihan berjenjang bernama Indofood Leadership Camp (ILC, meliputi aspek leadership, cinta tanah air dan konsep pengembangan karakter dan potensi diri.

Ketua Dewan Pembina KSE mengatakan, dengan rangkaian kegiatan ILC ini yang ditutup dengan Seminar Nasional BISMA, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan ilmu serta pembekalan yang telah diberikan.

"Semoga ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan kompetensi diri, berinteraksi, kerja sama tim, kreatif, berani memgambil risiko, melatih jiwa kepemimpinan, dan mampu mendelegasikan tugas serta siap bersaing di dunia pasca kampus," ujarnya. (*)


Sumber:
tribunjabar.id dengan judul Mahasiswa Penerima Beasiswa Indofood Gelar Semnas Peran Pemuda Sambut Revolusi Industri 4.0 di Unpad,
http://jabar.tribunnews.com/2018/09/22/mahasiswa-penerima-beasiswa-indofood-gelar-semnas-peran-pemuda-sambut-revolusi-industri-40-di-unpad.

Saturday, September 8, 2018

600 Pesilat Meriahkan HUT Perisai Diri UGM ke 42



Minggu (6/5) UKM Pencak Silat Perisai Diri UGM mengadakan Latihan Gabungan Pesilat Perisai Diri dari seluruh unit latihan se D.I Yogyakarta. Sebanyak 600 Pesilat Perisai Diri dari berbagai usia yang berasal dari cabang Bantul, Kulon Progo, Sleman, Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta menghadiri latihan yang dilaksanakan di Lapangan Pancasila Grha Sabha Pramana UGM. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian acara dari Hari Ulang Tahun UKM Perisai Diri UGM yang ke 42 Tahun. Latihan Gabungan ini dihadiri juga oleh Dewan Pendekar Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri DIY, Pengurus Daerah, Dewan Pelatih, Asisten Pelatih, Pendiri UKM Perisai Diri UGM, dan Alumni. Selain Latihan Bersama, diadakan juga perlombaan Kerapian Teknik dan juga Beladiri Tawuran antar Cabang.
Latihan Gabungan diawali dengan berdoa dan hormat Bunga Sepasang yang dipimpin oleh dr. Ir. Syaukat Ali, pendekar Perisai Diri D.I. Yogyakarta. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Janji Perisai Diri, menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh seluruh hadirin, hingga pelepasan balon peresmian oleh Cuk Tri Noviandi (Pembina UKM Perisai Diri UGM), Reza Adinata (Ketua UKM Perisai Diri UGM), Bagus Wijanarko (Ketua Pelaksana Latihan Gabungan). Setelah pelepasan balon, serah-terima plakat tanda terimakasih dari UKM Perisai Diri UGM kepada setiap unit Perisai Diri yang menjadi peserta dalam latihan gabungan menjadi momen penting sebagai symbol silaturahmi.
Perisai Diri resmi menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) oleh tiga mahasiswanya, yakni Sunardi, Yos Aris Priaji, dan Syaukat Ali pada 10 Mei 1976 yang disahkan dengan Surat Keputusan Rektor. Perisai Diri UGM memiliki kantor sekretariat di Gelanggang Mahasiswa serta memiliki jadwal latihan rutin pada hari Senin dan Sabtu. Hingga saat ini, telah banyak prestasi yang diberikan untuk UGM semenjak berdirinya 42 tahun yang lalu dan juga alumni yang sukses berkarir setelah lulus dari UGM. “Di usia yang ke 42 tahun ini saya berharap UKM Perisai Diri UGM dapat terus melahirkan generasi penerus bangsa yang kuat secara fisik, mental, dan juga akademis yang nantinya akan berguna bagi bangsa dan Negara”, imbuh dr. Ir. Syaukat Ali, pendiri UKM Perisai Diri UGM.

Sumber: ugm.ac.id

UKM Perisai Diri UGM Raih Juara UMUM Kejurnas Perti XXV









Tim Perisai Diri (PD) UGM berhasil meraih Juara Umum dan memboyong Piala Bergilir Presiden RI dalam Kejurnas Silat Perisai Diri Antar Perguruan Tinggi XXV yang digelar di Universitas PGRI, Semarang, 4-7 November 2015. Pada kejuaraan tersebut, tim PD UGM sukses mengumpulkan lima medali emas, tiga medali perak, dan tujuh medali perunggu.

Tim PD UGM berhasil menyabet Juara Umum dengan mengungguli kontingen Universitas Udayana di urutan kedua yang mengumpulkan lima emas, tiga perunggu, dan satu perak. Sementara posisi ketiga diraih oleh kontingen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan perolehan empat emas, tiga perak, dan tiga perunggu.

Kejurnas Silat Perisai Diri Antara Perguruan Tinggi XXV diikuti sebanyak 365 pesilat dari 40 perguruan tinggi di Indonesia. Dalam kejuaraan itu memperlombakan 30 kategori pertandingan.

Lucky Prabowo, M.A., Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PD UGM mengatakan dalam kejuaraan tersebut UGM menerjunkan sebanyak 29 pesilat, meliputi 14 pesilat putri dan 15 pesilat putra yang turun pada 30 kategori pertandingan. Para pesilat tersebut terpilih melalui seleksi di tingkat internal PD UGM.

“Pesilat yang kami terjunkan dalam kejurnas kemarin adalah pesilat terbaik yang dipilih melalui seleksi ketat,” jelasnya, Senin (9/10) di Kampus UGM.

Kemenangan memperoleh gelar Juara Umum bukanlah didapat dengan mudah. Untuk menghadapi kejuaraan tersebut, timnya melakukan persiapan berbulan-bulan lamanya. Setidaknya, mereka membutuhkan waktu enam bulan untuk berlatih secara intensif serta mempersiapkan mental.

“Senang dan bangga akhirnya usaha terbaik kami bisa membuahkan hasil yang membanggakan UGM,” katanya.

Raihan prestasi kali ini memacu semangat timnya untuk terus  berlatih dengan baik. Ia berharap gelar juara umum ini bisa tetap bertahan di UGM dalam kejuaraan nasional perisai diri yang akan digelar kembali dua tahun mendatang.  Selain itu, juga bisa mencetak prestasi di berbagai kejuaraan lainnya.

Sumber: ugm.ac.id
Reza Adinata. Powered by Blogger.